Saturday, June 20, 2009

DEMAM BERDARAH


Demam Berdarah Dengue (DBD)


Dr.H.Sudradjat SB.

 



Penyebab dan perantara
penularan.

Penyakit ini disebabkan oleh suatu virus
yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan
darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.

Vektor yang berperan dalam penularan
penyakit
ini adalah nyamuk Aedes aegypti.


Manifestasi penyakit


Sesudah masa tunas
/ inkubasi
selama 3 - 15 hari orang yang tertular dapat mengalami /
menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini, yaitu :



  • Bentuk abortif,
    penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.


  • Dengue klasik,
    penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7
    hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau
    bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.


  • Dengue Haemorrhagic Fever (Demam
    berdarah dengue/DBD)
    gejalanya
    sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung, mulut,
    dubur dsb.


  • Dengue Syok Sindrom,
    gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok
    / presyok
    pada bentuk ini sering terjadi kematian.



Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok
maka pada penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap
Penderita
yang diduga menderita Penyakit Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun harus
segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit
,

mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok / kematian.


Pengobatan.


Pengobatan terhadap penyakit ini terutama
ditujukan untuk mengatasi perdarahan, mencegah/mengatasi keadaan syok / presyok,
yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum, bila perlu dilakukan
pemberian cairan melalui infus.

Demam diusahakan diturunkan dengan kompres dingin,
atau pemberian antipiretika


Pencegahan.


Pencegahan dilakukan dengan MENGHINDARI
GIGITAN NYAMUK di sepanjang siang hari (pagi sampai sore) karena nyamuk aedes
aktif di siang hari (bukan malam hari). Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan
menghindari berada di lokasi-lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari,
terutama di daerah yang ada penderita DBD nya. Bila memang sangat perlu untuk
berada di tempat tersebut KENAKAN PAKAIAN YANG LEBIH TERTUTUP, celana panjang
dan kemeja lengan panjang misalnya. GUNAKAN CAIRAN/KRIM ANTI NYAMUK (MOSQUITO
REPELLANT) yang banyak dijual di toko-toko,  pada bagian badan yang tidak
tertutup pakaian.


Awasi lingkungan di dalam rumah dan di halaman
rumah. Buang atau timbun benda-benda tak berguna yang menampung air, atau simpan
sedemikian rupa sehingga tidak menampung air. Taburkan serbuk abate (yang dapat
dibeli di apotik) pada bak mandi dan tempat penampung air lainnya, juga pada
parit / selokan di dalam dan di sekitar rumah, terutama bila selokan itu airnya
tidak / kurang mengalir. Kolam / akuarium jangan dibiarkan kosong tanpa ikan,
isilah dengan ikan pemakan jentik nyamuk. Semprotlah bagian-bagian rumah dan
halaman yang merupakan tempat berkeliarannya nyamuk, dengan obat semprot nyamuk
(yang banyak dijual di toko-toko) BILA TAMPAK NYAMUK BERKELIARAN DI PAGI / SIANG
/ SORE  HARI.


Bila ada salah seorang penghuni yang positif
atau diduga menderita DBD, segera semprotlah seluruh bagian rumah dan halaman
dengan obat semprot nyamuk di pagi, siang dan sore hari, sekalipun penderita
tersebut sudah dirawat di rumah sakit. Hubungi PUSKESMAS setempat untuk meminta fogging
di rumah-rumah di lingkungan setempat.


Pencegahan secara massal di lingkungan
setempat dengan bekerja sama dengan RT/RW/Kelurahan dengan PUSKESMAS setempat
dilakukan dengan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN), Fogging,
atau memutuskan mata rantai pembiakan Aedes aegypti dengan Abatisasi.

0 komentar:

Post a Comment

 

©2009 CHOOEY's Syndroma | by TNB | Distributed by Blogger Blog Templates